BREAKING

Minggu, 20 Agustus 2017

Abdon Nababan Untuk Sumatera Utara 2018


Abdon Nababan
P R O F I L ABDON NABABAN
Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara 2018-2023
Abdon Nababan, lahir dan dibesarkan di Humbang, Tano Batak, Sumatera Utara, 2 April 1964. Menyelesaikan pendidikan di Institut Pertanian Bogor [IPB] dan sejak mahasiswa telah aktif berorganisasi, antara lain di PMKRI, Lawalata IPB serta mengeluti pendidikan lingkungan hidup bersama Yayasan Indonesia Hijau (YIH).                      
Setelah menyelesaikan pendidikan S-1, aktif mengembangkan dan memimpin gerakan lingkungan hidup, masyarakat adat, reforma agraria dan ekonomi kerakyatan di Indonesia dengan bergabung di WALHI sejak 1989, Pendiri dan Pengelola Program Yayasan Sejati [1993-1996], Direktur Eksekutif Yayasan Telapak Indonesia [1996-1998], Direktur Forest Watch Indonesia/FWI [1998 – 2000], Ketua Umum Perkumpulan Telapak [2004 – 2006], anggota Komite Pelaksana Global Forest Watch/GFW [2000 – 2001], Direktur Utama PT. Poros Nusantara Utama/PNU [2006-2007] dan anggota Majelis Perwalian Anggota Lembaga Ekolabel Indonesia (MPA-LEI) [2007-2010], anggota Dewan Direktur Tenure Facility yang berbasis di Stockholm [2016-sekarang], anggota Komite Pengarah Global Tropical Forest Alliance (TFA) 2020 yang berafiliasi dengan World Economic Forum (WEF) berbasis di Jenewa, Switzerland [2015-sekarang]. Selain itu, Abdon Nababan juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penyantun Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP), Ketua Dewan Penyantun Badan Registrasi Wilayah Adat (BRWA), Ketua Dewan Pengawas Koperasi Produsen AMAN Mandiri (KPAM), Pengawas Credit Union (CU) RANDU, Komite Pengarah Koalisi Nasional Pembaruan Agraria (KNPA), Anggota Majelis Pengarah Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI).
Abdon Nababan juga pernah bekerja pada beberapa lembaga internasional dan donor, diantaranya sebagai anggota Komite Pengarah Nasional dan Komite Penilai Proposal pada Global Environmental Facility - Small Grant Program (GEF-SGP), Komite Pengarah untuk Indonesia’s Multi-stakeholders Forestry Programme - DFID-Departemen Kehutanan RI, Pimpinan Proyek untuk Peningkatan Kapasitas ORNOP Indonesia dalam Investigasi dan Kampanye Hutan, satu kerjasama program Greenpeace International – WALHI.
Karena pengalaman dan keahliannya, Abdon Nababan juga dipercaya menjadi anggota Panel Ahli UNDP bidang Keahlian Masyarakat Adat/Lokal dalam penyusunan Indeks Tata Kelola Hutan dan Gambut, Panel Ahli Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman Bersama (NKB) 12 Kementerian/Lembaga Non-Kementerian untuk percepatan pengukuhan kawasan hutan, Panitia Pengarah Tim Penanganan Pengaduan Kasus-Kasus Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Kementerian LHK, anggota Forum Pakar Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Kementerian Sosial, anggota Kelompok Ahli Bidang Humaniora di Badan Restorasi Gambut (BRG), saksi ahli dalam persidangan-persidangan uji materi berbagai UU di Mahkamah Konstitusi (MK) dan terlibat kepanitiaan yang dibentuk oleh Pemerintah dalam pembuatan Naskah Akademik dan Rancangan UU nasional dan Peraturan Daerah di tingkat Provinsi dan Kabupaten.
Karena ketekunan dan keaktifannya bekerja dan menyuarakan hak-hak Masyarakat Adat, Abdon Nababan diangkat menjadi sebagai Koordinator Komite Pengarah pada Jaringan Pembelaan Hak-Hak Masyarakat Adat (Indonesian NGOs Network for Indigenous Rights Advocacy, JAPHAMA) – suatu koalisi ORNOP yang secara bersama-sama melakukan pembelaan terhadap hak-hak masyarakat adat di tingkat nasional dan internasional serta membidani lahirnya Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) pada tahun 1999. Ditunjuk sebagai Sekretaris Pelaksana AMAN pada periode 1999 – 2003, kemudian terpilih sebagai Sekretaris Jendral AMAN Periode 2007-2017 dalam Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN). Selama kepemimpinannya, AMAN berkembang menjadi organisasi Masyarakat Adat terbesar di dunia, beranggotakan 2.342 komunitas adat dengan populasi 17 juta jiwa, 21 Pengurus Wilayah (PW), 115 Pengurus Daerah (PD), 3 Organisasi Sayap, 2 Badan otonom dan 3 Lembaga Ekonomi. Dalam KMAN V di Sumatera Utara pada Bulan Maret 2017, Abdon Nababan terpilih sebagai anggota Dewan AMAN Nasional (DAMANNAS) mewakili Region Sumatera dan dipercaya menjadi Wakil Ketua untuk periode 2017-2022.
Dengan kepemimpinannya, Abdon berhasil menghantarkan AMAN sebagai penerima Elinor Ostrom Award 2015 dalam kategori Practisioner, suatu penghargaan bergengsi internasional di bidang ekonomi sumberdaya. Abdon sendiri mendapatkan apresiasi dan penghormatan yang tinggi atas keberhasilannya yang menonjol menyuarakan aspirasi masyarakat adat selama 24 tahun terakhir ini dan menjadi penerima Nobel Asia Magsaysay Award 2017 dalam kategori kepemimpinan masyarakat.
Abdon Nababan menikah dengan pujaan hatinya, Devi Anggraini, seorang pegiat hak-hak perempuan yang juga pegiat Masyarakat Adat dari Riau. Pasangan Abdon Nababan-Devi Anggraini Manurung ini hidup bahagia dengan kesederhanaan membesarkan 3 putri mereka yang sedang beranjak dewasa. Putri pertama, Meilonia Azzahra Marintan Nababan, baru saja lulus dari SMA, putri kedua, Mena Azzelia Nababan juga baru lulus dari SMP, sedang putri yang paling bungsu, Mayang Cerana Nababan baru saja menginjak kelas 2 SMP.
Abdon Nababan hingga saat ini terus bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain di seluruh pelosok Nusantara dan berkunjung ke berbagai negara di seluruh benua, membangun gerakan sosial-politik di tingkat nasional dan membawa suara nasional dalam beragam arena perundingan internasional
 
Copyright © 2013 AMAN TANA LUWU
Design by FBTemplates | BTT